Minggu, 04 September 2011

Memprihatinkan, Sudah Habis Lebaran THR Belum Juga Dibagikan

Memprihatinkan, Sudah Habis Lebaran THR Belum Juga Dibagikan-Bagi semua umat islam hari lebaran akan disambut dengan suka cita, yang mana kita tahu dalam tradisi lebaran identik dengan membeli baju lebaran buat anak-anak kita ataupun membeli kue lebaran atau sekedar memberi oleh-oleh dari yang muda buat yang lebih tua yang sudah biasa dalam tradisi kita.


Tapi itu semua bagi yang bisa melakukannya, tapi tidak bagi 35 pekerja cleaning service di sebuah instansi BUMN yang cukup ternama di negri ini. Lebaran kali ini mereka harus gigit jari karena sampai habis lebaran THR yang menjadi hak mereka belum juga dibagikan kepada para pekerja dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Padahal bagi para pekerja yang rata-rata sudah berkeluarga THR akan sangat berarti bagi mereka untuk menyambut datangnya lebaran seperti umat muslim lainnya. Walaupun sebenarnya jumlah THR yang seharusnya mereka terima tidak terlalu besar, 1 kali gaji perbulan mereka yang tidak lebih dari 500 ribu. Yang sebenarnya gaji merekapun masih jauh dari UMR.
Salah seorang pekerja kepada penulis mengatakan: “jangankan untuk membelikan baju lebaran anak-anak kami, untuk membayar zakat yang wajib saja menjelang lebaran kemarin kami harus putar otak sabet sana-sini untuk menunaikan kewajiban zakat kami”, katanya.
Seorang pekerja lainnya mengatakan: “lebaran setahun sekali sebenernya inginnya kami yang sudah keluarga ini ya sekedar bisa membelikan pakaian untuk anak istri kami, tapi karena THR yang jadi harapan kami satu-satunya belum juga dibagikan sampai habis lebaran ya terpaksa hari lebaran kemarin harus kami lalui dengan suasana prihatin”, katanya.

Walaupun para pekerja dalam lebaran kemarin belum bisa menerima THR, tapi mereka masih berharap THR yang menjadi hak mereka masih bisa dibagikan walaupun sudah terlambat karena lebaran sudah lewat, gak tau nanti sebutannya jadi apa, mau disebut THR “Tunjungan Hari Raya”  padahal lebaran sudah lewat.

Dan seandainya THR tidak dibagikanpun dalam perbincangan dengan penulis, mereka tidak akan berani menuntut. Karena status para pekerja kebersihan ini hanyalah tenaga kontrak, sudah sering mereka mengeluhkan kesejahteraan karyawan pada pimpinan tapi mereka malah sering mendapatkan ancaman tidak akan diperpanjang kontrak kerja mereka. Terus terang mereka takut bila sampai diputus kontrak kerja, karena itulah satu-satunya pekerjaan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka.

Mungkin itulah gambaran dari para buruh di negeri ini, mereka selalu dalam posisi tidak punya pilihan. Untuk mendapatkan yang sudah menjadi hak mereka saja masih dipersulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar